Imam Hassan Al-Banna : "Medan bercakap tidak sama dengan medan berkhayal, Medan beramal tidak sama dengan medan bercakap, Medan berjihad tidak sama dengan medan beramal ,Medan berjihad sebenar tidak sama dengan medan berjihad yang silap."
Wanita cantik melukis kekuatan lewat masalahnya, tersenyum saat tertekan, tertawa disaat hati sedang menangis, memberkahi saat terhina, mempesona kerana memaafkan… Wanita cantik mengasihi tanpa pamrih dan bertambah kuat dalam doa dan pengharapan…Wanita cantik mencintai Allah swt lebih dari segala-galanya...

glitter-graphics.com menunduk kerana malu dan menunduk kerana enggan, tiada berbicara dgn seseorang kecuali ketika tersenyum...itulah peribadi Rasulullah s.a.w...

Monday, December 27, 2010

SALAM UKHUWWAH FILLAH...

syukran di atas kesudian menziarahi blog ni..maklumlah,blog nie baru lagi,dan ana sendiri baru merangkak-rangkak untuk berblog...insyaallah,blog nie akan di update slps beberapa hari sbb kena pergi site investigate...May Allah bless our journey... Ameen Ya Rabb..

Friday, December 24, 2010

Sekularisme : Antara mata satu dan air mata


Suatu petang, ditahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ terasa hening mencengkam. Jeneral Adolf Roberto,pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.



Setiap banduan penjara membongkokkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu melintasi di hadapan mereka. Kerana kalau tidak, sepatu 'boot keras' milik tuan Roberto yang fanatik Kristian itu akan mendarat di wajah mereka. Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseoran ngumandangkan suara-suara yang amat iabenci.

"Hai...hentikan suara jelekmu! Hentikan...!" Teriak Roberto sekeras-kerasnya sambil membelalakkan mata. Namun apa yang terjadi?

Laki-laki di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya.Roberto bertambah berang.Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang.

Dengan marah ia menyemburkan ludahnya ke wajah tua sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyucuh wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala.



Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat galak untuk meneriakkan kata Rabbi, wa ana 'abduka... Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustaz...InsyaALlah tempatmu di Syurga."

Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustaz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak marahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-kerasnya sehingga terjerembab di lantai. "Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa hinamu itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu!

Ketahuilah orang tua dungu, bumi Sepanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapa kami, Tuhan Jesus. Anda telah membuat aku benci dan geram dengan 'suara-suara' yang seharusnya tidak didengari lagi di sini.

Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mahu minta maaf dan masuk agama kami."

Mendengar "khutbah" itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan yang tajam dan dingin. Ia lalu berucap,

"Sungguh...aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang Amat kucintai, ALlah. Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemahuanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh."

Sejurus sahaja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah berlumuran darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil' .

Adolf Roberto berusaha memungutnya. Namun tangan sang Ustaz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat.

"Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!" bentak Roberto.

"Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustaz dengan tatapan menghina pada Roberto. Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu lars seberat dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustaz yang telah lemah.

Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur.

Setelah tangan tua itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya baran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh.

Mendadak algojo itu termenung. "Ah...seperti aku pernah mengenal buku ini.

Tetapi bila? Ya, aku pernah mengenal buku ini."



Suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan "aneh" dalam buku itu. Rasanya iapernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Sepanyol.

Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustaz yang sedang melepaskan nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda Tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak.

Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto. Pemuda itu teringat ketika suatu petang di masa kanak-kanaknya terjadi kekecohan besar di negeri tempat kelahirannya ini.Petang itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa.Beribu-ribu jiwa tak berdosa gugur di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan,beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin petang yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara.


Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mahu memasuki agama yang dibawa oleh para rahib.

Seorang kanak- kanak laki-laki comel dan tampan, berumur sekitar tujuh tahun, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap. korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Kanak kanak comel itu melimpahkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan kanak - kanak itu mendekati tubuh sang ummi yang tak sudah bernyawa, sambil menggayuti abinya.



Sang anak itu berkata dengan suara parau, "Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa....? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi..."

Budak kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu apa yang harus dibuat .

Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah. Akhirnya budak itu berteriak memanggil bapaknya,

"Abi...Abi...Abi..." Namun ia segera terhenti berteriakmemanggil sang bapa ketika teringat petang kelmarin bapanya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.

"Hai...siapa kamu?!" jerit segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati budak tersebut. "Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Umi..." jawabnya memohon belas kasih.

"Hah...siapa namamu budak, cuba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka.

"Saya Ahmad Izzah..." dia kembali menjawab dengan agak kasar.



Tiba-tiba "Plak! sebuah tamparan mendarat di pipi si kecil. "Hai budak...! Wajahmu cantik tapi namamu hodoh. Aku benci namamu. Sekarang kutukar namamu dengan nama yang lebih baik.Namamu sekarang 'Adolf Roberto'...Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang buruk itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki-laki itu.


Budak itu mengigil ketakutan, sembari tetap menitiskan air mata. Dia hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya budak tampan itu hidup bersama mereka.

Roberto sedar dari renungannya yang panjang . Pemuda tu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustaz. Ia mencari-cari sesuatu di pusat laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeria,

"Abi...Abi...Abi..."

Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu. Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yang ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapanya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya.Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bahagian pusat.

Pemuda bengis itu terus meraung dan memeluk erat tubuh tua nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas tingkah-lakunya selama ini.

Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun lupa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi... aku masih ingat alif, ba,ta, tha..." Hanya sebatas kata itu yang masih terakam dalam benaknya.

Sang ustaz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yang tadi menyeksanya habis-habisan kini sedang memeluknya. Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi, tunjukkan aku pada jalan itu..."


Terdengar suara Roberto meminta belas.

Sang ustaz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika setelah puluhan tahun, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini.

Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah.

Sang Abi dengan susah payah masih boleh berucap ."Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy . Belajarlah engkau di negeri itu,"

Setelah selesai berpesan sang ustaz menghembuskan nafas terakhir dengan berbekal kalimah indah "Asyahadu anla Illaaha ilALlah, wa asyahadu anna Muhammad Rasullullah...'. Beliau pergi dengan menemui Rabbnya dengan tersenyum, setelah sekian lama berjuang dibumi yang fana ini.

Kini Ahmah Izzah telah menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk agamanya, 'Islam, sebagai ganti kekafiran yang di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru berguru dengannya..."Itulah Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy.

Benarlah firman Allah...

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama ALlah, tetaplah atas fitrah ALlah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah ALlah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS>30:30)

Syeikh Al-Islam Turki yang terakhir iaitu As-Syeikh Mustafa Al Basri telah menegaskan dalam bukunya ...

Sekularisma yang memisahkan ajaran agama dengan kehidupan dunia merupakan jalan paling mudah untuk menjadi murtad.



Apabila Rasulullah berhijah ke Maadinah, perkara pertama yang dilakukan oleh Rasulullah ialah membina sebuah kerajaan yangh berdasakan kepada ajaran Al-Quran dan As-Sunnah. Itulah suruhan Allah swt yang sehingga kini tidak dapat dilaksanakan oleh umat Islam selepas kejatuhan kerajaan Uthmaniah pada tahun 1924.

Malah, tersebar dikalangan umat Islam utuk bepegang dengan Islam bukan sepenuhnya, malahan hanya sebahagian saja yang dipegang, atau yang menurut hawa nafsu mereka dan mengikut kehendak dunia sahaja. Riba, rasuah, penyelewengan dan sebagainya dosa tidak dipandang kesalahan, bahkan menjadi sumber pendapatan terhadap seseorang.

Maka, menjadi kewajipan bersama kepada semua umat Islam, kembali kepada ajaran Islam yangt hakiki dan berusaha mengembalikan kedaulatan daulah Islamiah yang diimpikan selama ini.

Sekularisme sepatutnya tidak menjadi anutan, kerana perancang Yahudi dan Nasrani yang mahu melihat kerosakan umat islam. Allah melaknat orang yang meghalalkan apa yamg telah diharaamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah swt. Kemaksiatan yang dilakukan tidak dipandang jijik, akan tetapi penegak agamalah yang dilabel dengan pelbagai tolmahan yang hina.

Hanya ISLAM sahaja sebagai panduan hidup yang menjamin kesejahteraan didunia dan di akhirat. Segala ideologi ciptaan manusia hanyalah sebagai perosak dan pemusnah kepada kesejahteraan ini. Apabila manusia sudah mengambil hukum dan sumber perundangan selain daripada Al Quran dan Hadis, maka tunggulah azab dan bencana daripadaNya.

Oleh yang demikian, golongan agama yang mengkaji ilmu-ilmu Islam sepatutnya tampil kehadapan dengan berani dengan mengemukakan hujah-hujah ilmiah menolak fahaman sesat ini demi melihat kepada kebangkitan Islam di seluruh dunia ini.Kita akan terus berjuang dan menyambung perjuangan orang-orang terdalu menegakkan suatu system yang maha adil dan bijaksana daripada ALLAH SWT.

Tanyalah hati dan bukakanlah minda....:)

Thursday, December 23, 2010

Owh Temuduga...



Salam semuanya...tengah mengantuk sekarang ni.. Jadi nak share lawak sikit supaya, yang membaca ni pun takkan mengantuk jugak ye...

Di suatu hari yang mendung, Reza pergi interview sebagai setiausaha. Bila pengurus nampak dia dengan pakaian yang salah konsep dan juga rambut yang berwarna belang putih dan emas, dalam hati dia mula membentak "Arghh! Orang macam ni pun ada!". Tapi apa-apa pun dia tetap kena interview Reza.

Jadi dia pun tanyalah Reza, "Kalau awak dapat buat ayat dalam bahasa Inggeris dangan menggunakan perkataan yang saya bagi, saya rase awak ada peluang untuk kerja ini! Perkataannya ialah GREEN, PINK, PURPLE, YELLOW,BLUE, WHITE, dan BLACK".

Jadi Reza berfikir sejenak lalu menjawab...."I hear the phone GREEN, GREEN, GREEN, then i go and PINK up the phone, i say YELLOW...BLUE'S that? WHITE did you say? Aiya..! Wrong number laa...Don't PURPLEly disturb people and don't call BLACK, ok? Thank you." Lepas tu, pengurus tu terus pengsan!.....

Hehe...ketawa x???Jadi, sebelum nak ke mana-mana temuduga, xkisah lah apa-apa position sekali pun, penampilan itu kena di jaga...Firman Allah bermaksud:

“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan orang yang membersih dirinya.”(Surah al-Baqarah, ayat 222).

Sabda Rasulullah saw bermaksud:

“Kebersihan adalah separuh daripada iman”. (Riwayat Muslim).

Berdasarkan keterangan di atas dapatlah difahami bahawa kesempurnaan seseorang mukmin selepas beriman ialah menjaga kebersihan, sama ada dirinya dan perkara berhubungan dirinya seperti rumah, bilik, halaman rumah dan juga tempat belajar. Orang menjaga kebersihan sewajarnya mendapat perhatian Allah dan diberi rahmat selayaknya.

Rasulullah saw bersabda bermaksud:

“Sesungguhnya Allah itu cantik (indah) dan bersih. Ia amat mencintai kepada perkara yang cantik (indah) dan bersih.” (Riwayat Al Bazzar).

Berikut adalah perkara-perkara yang sepatutnya anda elakkan ketika berada dalam bilik temuduga untuk mengelakkan penemuduga berasa bosan dan jelik kepada anda :

~ Bercakap perkara-perkara yang tidak berkaitan secara keterlaluan
~ Tidak memberikan tumpuan kepada penemuduga tertentu apabila ditemuduga lebih dari seorang penemuduga
~ Mengelak dari menjawab soalan penemuduga
~ Memandang rendah akan pengetahuan penemuduga, ini dapat dilihat dengan jawapan anda
~ Mencabar penemuduga dengan bertanyakan soalan yang rumit dan terlalu teknikal
~ Menggunakan nama-nama orang berpangkat atau terkenal dalam perbualan anda dengan temuduga dengan harapan penemuduga tersebut kagum dengan anda

Perkara-perkara ini bukan sahaja membosankan penemuduga, malah akan membuatkan penemuduga merasa jelik dengan anda dan seterusnya mengambil keputusan untuk mengenepikan permohonan anda untuk mendapat jawatan tersebut.

KAWAL EMOSI SEMASA TEMUDUGA

Semasa berada di bilik temuduga, kerapkalinya anda akan ditanyakan soalan-soalan yang anda kurang bersedia. Soalan-soalan ini kebanyakkannya seolah-olah “mencabar” kewibawaan anda.Apa yang perlu anda lakukan adalah :

~ Ingatkan diri anda bahawa penemuduga sedang menguji anda
~ Jawab dengan jelas dan lantang
~ Kikiskan sifat ego anda
~ Tenangkan diri anda sebelum menjawab soalan, selalunya penemuduga akan cuba menggunakan jawapan anda untuk membidas
~ Banyakkan senyuman
~ Berikan penekanan dalam jawapan anda yang menyokong butiran-butiran yang tertulis dalam CV/Resume anda. Berikan penekanan kepada pencapaian anda yang tidak boleh dicapai orang lain
~ Jangan sesekali menunjukkan anda hilang minat terhadap pekerjaan ditawarkan

Selain itu, anda dinasihatkan supaya jangan tergopoh gapah menjawab soalan-soalan sebegini dari temuduga, ambil masa untuk berfikir sejenak,dan jawablah dengan fikiran yang tenang.

TINGKAHLAKU & ADAB SEMASA TEMUDUGA

Semasa hendak masuk ke bilik temuduga JANGANLAH gentar. Buatlah seperti biasa saja. Ucapkan salam ataupun “Selamat Pagi” atau “Selamat Petang” mengikut pada keadaan waktu. Ini nanti akan memberi perasaan mesra di antara anda dan penemuduga.

Jangan hulurkan tangan anda untuk berjabat tangan selagi penemuduga itu tidak berbuat gerakan dahulu yang ianya hendak berbuat demikian.(semahram)

Janganlah anda duduk selagi tidak disuruh. Apabila anda disuruh duduk, ucapkan terima kasih dan duduklah dengan sempurna serta tegakkan badan.

Jangan menggelisah.

Jangan anda letakkan barang-barang atau tangan ataupun siku anda di atas meja penemuduga itu.

Jangan anda cuba hendak mengalih keadaan kerusi yang disediakan itu.

Jangan goyang-goyangkan kaki ataupun menggerakkannya di sana sini.

Jangan pula anda cuba hendak membaca surat-surat dan lain-lain kertas di atas meja penemuduga itu

Biarkan penemuduga itu memulakan temuduga.

Janganlah anda menjawab soalan-soalan dengan tergopoh-gapah. Sebaliknya jawablah dengan tenang dan jelas serta mudah didengar. Jawapan yang anda beri itu hendaklah tepat.

Jangan bercakap panjang lebar, dan jangan gunakan bahasa kasar

Apabila bercakap pandanglah ke muka penemuduga itu. Jika ahli-ahli panel yang menemuduga itu lebih daripada seorang maka arahkan jawapan-jawapan anda kepada Ketua Panel

Gunakan perkataan seperti Tuan atau Puan pada orang yang tertentu dari masa ke semasa, tetapi janganlah selalu menggunakannya

Jangan menyampuk semasa penemuduga itu sedang bercakap dan jangan sekali-kali berbalah dengannya.

Jangan merokok ataupun mengunyah apa-apa di dalam mulut.

Jangan sekali-kali mengeluarkan kata-kata yang tidak benar semasa dalam temuduga.
Jika anda tidak tahu jawapan yang disoal itu, janganlah cuba hendak berbohong ataupun mendiamkan diri sahaja, kerana ini akan melemahkan peluang anda. Eloklah anda bercakap terus terang yang anda tidak tahu jawapannya.

Bersedia memberitahu penemuduga tentang keluarga anda, persekolahan, kegemaran dan aktiviti anda. Jangan bercakap melebihi dan yang tidak sepatutnya.

Jangan berbincang apa-apa masalah peribadi anda semasa temuduga.

Jika anda pernah bekerja dahulu, berilah keterangan dengan ringkas dan tepat berkenaan dengan pekerjaan itu.

Jangan sekali-kali anda cuba hendak mencela bekas majikan anda.

Nyatakan kelayakan dan kelulusan anda yang benar, tetapi janganlah membesar-besarkan perkara itu.

Anda hendaklah mengetahui serba sedikit akan tugas-tugas yang bersabit dengan pekerjaan itu, masa yang dijangka kena bekerja dan gajinya yang akan dibayar pada permulaannya.

Bersedialah untuk memberitahu kadar gaji yang anda ingin. Walau bagaimanapun biarlah penemuduga itu mengemukakan perkara itu terlebih dahulu.

Jika penemuduga tidak menyatakan tarikh yang sepatutnya anda mengetahui keputusan temuduga itu, eloklah anda bertanya supaya anda boleh datang lagi ke pejabatnya untuk mengetahui keputusan itu. Jika ia bersetuju tanyakan tarikh dan masa yang sesuai baginya.

Biarkan penemuduga itu menamatkan temuduga.

Ucapkan terima kasih kepada penemuduga kerana memberi peluang kepada anda menyertai temuduga itu.

Jadi,kepada bakal yang pergi temuduga nanti,ambillah sedikit tips dr sini ye... :)Insyaallah,sedikit sebanyak akan dapat membantu anda semua....

Is The Bible God's Word???


Sobahul khair...Bertemu sekali lagi pada pagi yang hening ini.Tidak sempat menulis apa-apa sebab malam tadi,seorang teman baik berpindah semula ke rumahnya di Miri.Jadi,jari jemari ni mencarilah karya yang boleh dikongsikan..Alhamdulillah,jumpa karya lama. Sedikit perkongsian melalui hasil karya ini, di mana buku "Is the Bible God's Words" karya murabbi yang sangat aku minati dan karya-karyanya selalu menjadi santapan jiwa...Syeikh Ahmed Deedat. Alhamdulillah,semasa kunjungan ke Mesir pada Disember 2009, sempat diri ini menziarah akhawat-akhawat PMRAM di sana dan di bawa ke markas PMRAM untuk sesi taaruf dan juga lawatan markas. Semasa melihat koleksi kitab-kitab di bilik jualan mereka, terjumpa lah buku ini..Bukan main gembiranya hati ini sebab berjumpa dengan buku karya murabbi yang di minati...Sampai semula ke Malaysia, adik tercinta yang sedang belajar di Kelantan minta tolong untuk buat artikel mengenai Islam dan Kristianisasi. Syukur, aku telah membeli buku ini...Selepas membaca berulang-ulang kali,inilah kesimpulan dan ringkasan dari buku tersebut...Marilah sama-sama kita baca dan fikir-fikirkan...


Ahmed Deedat di lahirkan di Surat, India pada tahun 1918 M. Ketika di lahirkan, ayahnya Hoosen adalah seorang tukang jahit dan telah berhijrah ke Afrika Selatan. Oleh hal demikian, Ahmed Deedat tidak mempunyai maklumat yang jelas tentang ayah nya. Sejak kecil lagi, Ahmed Deedat hidup dalam suasana kegawatan, keperitan, kemiskinan tanpa pendidikan dan sebagainya yang akhirnya memaksa beliau untuk berhijrah ke Negara lain. Afrika Selatan adalah Negara yang telah beliau pilih semata-mata untuk menjejaki ayahnya. Beliau meninggalkan tanah airnya, India bersama dengan tangisan ibunya pada tahun 1927. Beberapa bulan selepas pemergiannya, beliau di landa kejutan emosi berikutan perkhabaran ibunya yang telah kembali ke rahmatullah. Di Afrika Selatan, Ahmed Deedat akhirnya telah berjaya menemui ayahnya yang terpisah sejak di lahirkan.

Ketika berada di bumi asing tersebut, beliau telah memulakan episode baru di dalam hidupnya. Semasa beliau berusia 9 tahun, beliau telah memulakan pengajiannya secara formal di sebuah sekolah Inggeris. Berkat ketekunan dan ketabahannya, beliau akhirnya telah fasih bertutur bahasa Inggeris dalam tempoh yang singkat malah merupakan salah seorang pelajar cemerlang di sekolahnya. Namun, di sebabkan masalah kesempitan dan kekurangan wang yang beliau hadapi semasa beliau berusia 16 tahun, beliau terpaksa berhenti dari persekolahannya lalu menampung kesempitan tersebut dengan bekerja sebagai seorang pembantu kedai runcit.

Pada tahun 1936, merupakan satu detik sejarah yang besar baginya di mana bermula dari situlah kisah hidupnya sebagai seorang pendakwah Islam yang termashyur di seluruh dunia hari ini bermula. Pada waktu itu, beliau bekerja di salah sebuah gedung membeli-belah peniaga Islam. Gedung tersebut pula bersebelahan dengan pusat penyebaran dakyah Kristian yang terkenal sebagai pusat misionari Kristian dengan nama Natal South Coast. Setiap waktu sepanjang menjalankan tugas di gedung tersebut, beliau kerap menerima tetamu misionaris yang ingin benar cuba mempengaruhinya supaya memeluk Kristian di samping mencela agama yang beliau anuti iaitu Islam.

Dengan keteguhan iman yang tersemai di dadanya, di samping hidayah Allah s.w.t yang di turunkan, telah muncul di lubuk hatinya satu cetusan dan semangat berkobar-kobar untuk menghalang kegiatan dan propaganda Kristian yang palsu ini. Guru pertama beliau yang telah banyak member maklumat dan panduan dalam menghadapi serangan dakyah Kristian ini adalah sebuah kitab dalam bahasa Urdu yang terkenal dengan terjemahan Arabnya dengan namanya Izhaarul Haq. Kitab tersebut telah di karang oleh seorang ulama India yang bernama Rahmatullah al-Hindi yang di gunakan untuk mempertahankan Islam dari serangan Kristianisasi yang berleluasa ketika itu semasa penjajahan British di India. Ahmed Deedat juga telah mengkaji kandungan kitab Bible sebagai maklumat untuk menghentam kembali kepalsuan yang terdapat dalam agama Kristian.

Akhirnya, Ahmed Deedat telah berjaya melawan tetamu misionaris tersebut malah dapat mematahkan hujah mereka satu persatu ketika mereka mengemukakan celaan terhadap Islam. Beliau juga telah menyusun banyak perdebatan dengan paderi-paderi yang tinggal di daerahnya di mana kesemua debat tersebut tersebut di menangi oleh Ahmed Deedat sendiri bahkan terdapat pula sebahagian daripada paderi tersebut menjadikan Ahmed Deedat sebgai guru mereka. Kejayaan yang beliau perolehi ini menyebabkan beliau terkenal sebagai seorang pendakwah dan pembela Islam.

Saban hari, kedengaran gerakan Kristianisasi dan misionaris Kristian makin berkembang dengan pesatnya di kebanyakan Negara Islam meyebabkan tekad dan semangatnya semakin bernyala-nyala untuk menyekatnya. Ketika beliau berumur 30 tahun ke atas, pelbagai usaha telah di lakukannya. Antaranya, penubuhan Institut As-Salam mengadakan kelas pengajian Bible di samping kerap menyampaikan syarahan di merata dunia. Beliau juga merupakan ahli dan menjawat jawatan Presiden Pertubuhan Pusat Propogasi Islam Sedunia (IPCI) yang berpusat di London dan Dubai.

Selain itu, Ahmed Deedat juga kerapkali di jemput oleh institusi gereja di seluruh dunia termasuk Amerika Syarikat, Britain, Sweden dan beberapa Negara Eropah yang lain untuk perdebatan mencari kebenaran antara Islam dan Kristian. Kemenangan acapkali berpihak kepada beliau. Berkat kebijaksanaan dan ketabahan beliau, ramai penganut Kristian mula curiga dengan agama yang mereka anuti selama ini. Tidak kurang juga yang kembali kepada Islam. Seorang paderi terulung Amerika yang bernama Murrock Jemmi Sogart, ketika tertewas di dalam siri perdebatan dengan Ahmed Deedat akhirnya mengakui kepalsuan agama Kristian lantas melafazkan kalimah syahadah, Allahu Akbar.

Pada tahun 1986, Ahmed Deedat telah di kurniakan Anugerah Antarabangsa Raja Faisal di Arab Saudi sebagai tanda menghargai jasa beliau dalam memartabatkan Islam dan membelanya dari serangan Kristianisasi. Ahmed Deedat mempunyai lebih 20 karangan mengenai siri pemurnian Islam dan pembelaannya yang telah tersebar di seluruh pelusuk dunia. Antara karangan beliau yang terkenal adalah :

• Combat Kit
• Christ In Islam
• Al-Quran, The Miracle of Miracles
• Crufixion or Cruci-Fixtion
• Is The Bible God’s Word?
• What The Bible Says About Muhammad PBUH?

Sesungguhnya Ahmed Deedat merupakan satu-satunya tokoh teragung Islam yang berjuang di atas rasa kesedaran yang wajib di jadikan idola oleh umat Islam amnya. Semoga Allah s.w.t memberkati dan member ganjaran yang selayaknya terhadap usaha-usaha beliau. Beliau merupakan antara ulama Islam yang terulung masa kini yang telah membongkar banyak rahsia kesesatan Kristian di samping bangun mempertahankan kebenaran Islam dan membasmi wabak Kristianisasi dan misionari yang menular dalam dunia moden sekarang. Beliau menjadikan kitab Al-Quran dan Hadis sebgai sumber utama, kitab-kitab sampingan seperti Bible dalam pelbagai versi dan beberapa kitab barat yang mengkritik kebenaran agama Kristian antaranya “Is The Bible God’s Word?”. Kelebihan yang terdapat kepada ulama ini ialah beliau fasih bertutur dan berpidato dalam bahasa Inggeris yang jarang terdapat pada ulama Islam yang lain, juga kecekapan dalam menolak hujah lawan ketika berdebat, di samping mempunyai daya ingatan yang kuat dalam menghafal isi kandungan Bible. Buku ini merupakan sebahagian karangan beliau yang termashyur yang telah di terjemah dan tersebar di serata dunia. Dalam buku ini, beliau telah menyimpulkan bahawa Bible merupakan sebuah kitab yang di karang oleh manusia semenjak berzaman melalui tanda-tanda berikut:

• Pengakuan kitab suci Al-Quran
• Pengakuan pengkaji barat dan penganut Kristian sendiri
• Kewujudan pelbagai naskhah dan versi Bible yang mempunyai pelupusan dan perbezaan tersendiri
• Percanggahan ayat Bible dari sudut bahasa dan makna
• Percanggahannya dari sudut logik akal
• Percanggahannya dari sudut riwayat, hubungan dengan ayat yang lain dan sebagainya

Ahmed Deedat pernah mengakui sepanjang penglibatan beliau dalam menyampai dan membela kebenaran Islam ini, beliau pernah di ancam bunuh melalui beberapa perkhabaran misteri. Namun, dengan semangat yang kental menyelimuti dadanya, beliau tetap meneruskan usaha murni ini demi membela agama tercinta. Beliau merasakan sekiranya ancaman bunuh ini menjadi reality ntuknya, sudah tentu ini membuktikan betapa batilnya ajaran Kristian ekoran tindakan tersebut kerana pepatah ada mengatakan “berani kerana benar, takut kerana salah”. Beliau juga tidak gentar dengan akta-akta yang di cipta oleh kerajaan yang tunduk di bawah kuasa Kristian kononnya melarang sebrang bentuk cetakan dan ceramah yang menjatuhkan agama indah yang bakal mencorakkan keharmonian insane sejagat. Tiada agama lain yang mampu untuk membawa manusia amnya ke arah kesejahteraan dan kebahagiaan hakiki. Oleh itu, salahkah bagi Ahmed Deedat menyampaikan ajaran ini di samping menceritakan kebatilan yang melanda umat manusia kini?

Paparan yang di bawa oleh Ahmed Deedat ini banyak mendedahkan pengakuan penganut dan paderi Kristian sendiri tentang betapa mitosnya kandungan Bible yang kononnya di anggap kalam tuhan. Sungguhpun begitu, masih terdapat paderi dan ulama Kristian yang tetap meneruskan agenda mereka sebagai penegak agama tersebut sedangkan mereka mengakui terdapat penyelewengan dalam agama mereka sendiri. Ini meupakan satu konspirasi an takti yang perlu di kaji oleh setiap muslim dari semasa ke semasa. Kemungkinan juga ianya merupakan satu senjata Barat yang di gunakan bagi tujuan Neo-Emperialisme atau tujuan politik lain yang memperalatkan agama batil seperti yang pernah di akui oleh seorang misionaris Mesir kepada seorang pelajar Islam, M. Mokhtar ketika pendakwah tersebut tewas dalam perdebatan bersamanya. Namun, walau apapun kemungkinan yang akan berlaku, umat Islam harus tetap dengan satu prinsip iaitu kebenaran Islam sebgai wadah perjuangan sejagat.

Di dalam “Is The Bible God’s Word?”, terjemahan Mohd Hasrol Hasyim, seorang lulusan Usuluddin Universti Al Azhar, Mesir, terdapat pengakuan – pengakuan Kristian menjawab kepada persoalan ini.

1) Dr. William Scroggie, seorang penyemak Bible di Chicago dan juga salah seorang misionaris Anglican Kristian menjawab persoalan ini pada halaman 17 di bawah tajuk “Is It Human Yet Divine”, buku keduanya ada menyatakan :

“Ya, Bible hanyalah sebuah karangan manusia berdasarkan factor penyelewengan yang terdapat di dalamnya, di samping kenyataan tidak logic yang bukan berasaskan prinsip ilmiah dan pengetahuan, malah ramai manusia yang telah menolak kebenarannya. Sesungguhnya Bible merangkumi sebuah pemikiran manusia yang di lalui semenjak berzamn, ditulis dengan pena dan bahasa mereka, tidak kurang juga gaya bahasa dan sastera yang menggambarkan ianya hanya rekaan manusia semata-mata.”

2) Sementara itu, seorang ulama Kristian dari golongan Anglican British yang terkenal, Bishop Kenneth Cragg pernah berkata pada halaman 277 dalam bukunya “The Call of Minaret”:

“Perjanjian Baru bukanlah seperti demikian ( Al-Quran), malah di sana ( Al-Quran) terdapat suatu kesinambungan di dalam menyusun dan mengemaskinikannya. Sesungguhnya kitab-kitab Injil yang wujud kini merupakan suatu terbitan pemikiran gereja yang terdiri daripada pengalaman dan sejrah pengarang.”

3) Bishop Bill Burnett pernah menyampaikan satu ucapan ceramah di Muktamar Kristian Anglican yang berlangsung di Bandar Grahamstown, dan telah mengungkapkan satu ungkapan yang membingungkan kebanyakan peserta dan telah dirakam olah McMillian, seorang editor harian Anglican, “The Natal Mercury” dan di muatkan di dalam akhbar tersebut pada tarikh 11 Disember 1979 yang berbunyi :

“Sesungguhnya pandangan yang telah dibentangkan oleh Bishop yang terulung ini merupakan satu ungkapan jelas yang jarang di tuturkan oleh kebanyakan ulama yang lain. Ianya seolah-olah satu citarasa dan kenyataan sebenar yang mencapai tahap kesempurnaan dalam kaedah pertuturan. Tetapi, kata-kata itu merupakan satu perkara yang pahit untuk di fahami oleh para hadirin apatah lagi untuk menyelaminya satu persatu. Hakikatnya, tidak terdapat pun sebarang keaiban bahasa dari prospek sastera Inggeris pada ucapannya itu. Tidakkah penganut Kristian meneliti dan memahami sebenarnya segala pemikiran yang disalurkan daripada Burnett itu menyebabkan keraguan dan kesangsian terhadap urusan agama mereka sendiri.”

Antara kenyataan beliau :
• Roti yang di hidangkan oleh orang Kristian di gereja yang di namakan sebagai “Santapan Malam” sebenarnya bukanlah roti tetapi daging Jesus The Christ
• Arak yang di jamu pada malam tersebut sebenarnya bukanlah arak tetapi darah Jesus
• Tiga itu adalah satu dan Jesus merupakan manusia yang bersifat tuhan

Jadi, sangat lah jelas bahawa melalui kajian dan penyelidikan yang dilakukan oleh Ahmed Deedat, bukanlah bersifat peribadi tetapi satu perkongsian kepada seluruh umat islam amnya dan juga kepada penganut Kristian bahawa Islam merupakan satu agama yang membawa kepada kebahagiaan kepada umatnya sejagat. Malah di sebabkan prinsip beliau yang tetap dan percaya bahawa hanya Islam agama yang membawa kepada perjuangan sejagat dan Al-Quran itu adalah mukjizat yang agung, beliau tidak berputus asa dalam mencari setiap kesalahan yang terdapat Bible, beliau tidak gentar berhadapan dengan ancaman dan juga kecaman dari pihak ulama Kristian dan juga kerajaan yang tunduk dengan Kristianisasi, beliau juga tidak gugup dalam berdebat dan berhadapan dengan pejuang Kristian sendirian. Semua ini kerana keyakinan beliau dengan agamanya dan al-Quran. Buku “Is The Bible God’s Word?” adalah peninggalan beliau kepada saudara-saudara Islamnya agar tidak lagi bisu dan kalah dengan serangan hujah dan juga idealogi penganut Kristian. Beliau tidak mahu umat Islam kalah dengan serangan Kristianisasi. Hal ini kerana beliau percaya serangan kristianisasi bukanlah suatu kisah baru. Pendakwah-pendakwah yang bangun melalui metod Kristianisasi dengan mengaburi kebenaran yang di miliki oleh umat Islam sebenarnya telah wujud semenjak ratusan tahun yang lampau. Dan kebanyakan taktik mereka yang berbentuk sanggahan ilmiah ini telah beliau analisa bersama jawapan yang boleh di sanggah kembali sama ada dalam bentuk global ataupun partial.

Alhamdulillah, dengan kehendakNya, beliau dapat meluangkan beberapa usaha yang sekecil ini demi menolak dan menjawab dakwaan-dakwaan buruk yang telah di lemparkan oleh mereka terhadap Islam.
Di antara taktik-taktik yang telah di kenalpasti ialah berdasrkan sebuah sumber yang bertajuk “How To Lead Muslim To Christ”. Buku tersebut di tulis oleh paderi Geo G. Harris, seorang pendakwah agresif Kristian yang pernah terlibat dalam satu operasi mengkristiankan umat Islam di China. Dalam buku tesebut, paderi ini telah mengungkapkan beberapa taktik yang penting untuk seorang Kristian perlu mengetahui beberapa taktik yang penting untuk seorang Kristian berdakwah menyampaikan agama mereka antaranya kandungan halaman 19 di bawah tajuk “The Theory or Charge of Corruption”. Beliau menyatakan, seseorang Kristian perlu mengetahui beberapa tuduhan bahaya yang di lemparkan oleh umat Islam terhadap Bible ini sebelum mereka mahu melibatkan diri dalam operasi Kristianisasi ini dahulu. Ada tiga bentuk tuduhan seperti berikut :

1) Umat Islam mengatakan kitab milik kristian ini telah di ubah dan di selewengkan ke satu tahap yang kronik sehingga ia sendiri tidak layak untuk di anggap sebagai sebuah perlembagaan suci seperti Al-Quran. Kita mampu untuk menjawab persoalan ini dengan mengemukakan kepada mereka beberapa soalan seperti di bawah :

• Di manakah ianya di ubah atau di selewengkan?
• Cuba ceritakan kepada kami ( Kristian ) pada zaman bilakah Injil Asal
daripada Nabi Isa ini tersebar?
• Adakah kamu ( umat Islam ) mempunyai ans atau teks asal Injil yang boleh di
bandingkan dengan Bible yang ada di tangan kami sekarang?

2) Tuduhan bahawa Bible ini telah di selewengkan. Bagi menghadapi tuduhan seperti ini, maka ada baiknya seorang Kristian itu mengemukakan lima soalan berikut :

Adakah penyelewengan ini di lakukan secara sengaja atau mempunyai tujuan tertentu?
• Bolehkah kamu datangkan salah satu bentuk penyelewengan di dalam Bible ini?
• Adakah penyelewengan tersebut berlaku dalam bentuk makna atau teks?
• Bila, siapa, bagaimana dan kenapa ianya di selewengkan?
• Ceritakan apakah bentuk teks asal Bible pada bahagian yang telah di sangka
mengandungi penyelewengan tersebut?

3) Tuduhan pada Bible yang ada sekarang bukanlah yang asli iaitu kitab yang dating langsung daripada Nabi Isa tetapi merupakan hasil rekaan manusia semata-mata. Apabla tuduhan demi tuduhan ini di kemukakan, maka seoarang Kristian sewajarnya melemparkan soalan-soalan yang telah di gariskan seperti di atas. Lazimnya, kebanyakan umat Islam sekarang masih jahil untuk menjawab persoalan-persoalan yang mudah ini. Malah bilamana mereka mula gundah dengan soalan yang diberikan, maka sudah tentu jawapan yang diberikan kebanyakannya mengandungi hujah yang begitu lemah. Maka di saat inilah kita wajib menceritakan hakikat-hakikat sebenar yang terkandung di dalam Bible sehingga ianya dapat menggoyahkan pegangan mereka sendiri terhadapa agama Islam. Sudah tentu usaha-usaha kamu( umat Islam ) seperti ini tidak membuahkan hasil yang negative , malah kamu mungkin Berjaya mengkristian umat Islam hanya melalui prospek seperti ini.

Persoalannya sekarang adakah setiap umat Islam mempunyai jawapan-jawapan bagi menangkis segala persoalan yang telah di gariskan tersebut? Dengan terbitnya dan pemahaman yang kukuh mengenai isi kandungan di dalam buku “Is The Bible God’s Word?”, Geo G. Harris sudah tentu tersungkur dengan jawapan yang di berikan. Pada halaman 16, Geo G, Harris sempat menceritakan di dalam buku tersebut tentang beberapa aspek yang boleh membahayakan misionaris bergerak dalam operasi meragukan umat Islam terhadap agama mereka sendiri. Katanya, “Pada fasal ini, ianya akan membincangkan beberapa aspek yang boleh meragukan bahawa Bible ini bukanlah kitab yang asli. Biarpun mereka telah mengemukakan beberapa kebenaran, maka anda tetaplah teguh dan thabat dan membela pegangan kita ini. Anda mestilah ingat bahawa umat Islam mempunyai banyak bukti untuk menyabitkannya…”

Ahmed Deedat menerbitkan buku ini adalah untuk menahan gelombang serbuan misionaris, yang selalu mendatangi orang Islam yang lengah dan tidak berprasangka. Dengan adanya buku ini, mudah-mudahan dapat memperbaiki kerosakan-kerosakan yang masih membekas di hati umat Islam akibat serangan misionaris Kristian.

Di antara kekeliruan yang terdapat di dalam Bible hasil dari kajian Ahmed Deedat ialah :
1. Penduduk yang Berbilang : Di dalam Samuel II (24:1) terdapat nas yang berbunyi :

“Dan bertambahlah kemarahan Allah lalu menentang Israel, maka dengan sebab itu Daud bersegeralah mengira ( dalam kerajaannya ) golongan Israel dari Yahuza.”

Manakala di dalam Chronicles I ( 21:1 ) pula terdapat nas yang berbeza walaupun kisahnya sama, berbunyi :

“Maka berdirilah Syaitan menentang Israel lalu bersegeralah Daud untuk mengira di dalam kerajaannya golongan Israel.”

Dalam ayat-ayat di atas, kita boleh dapati bahawa Samuel II mengatakan yang berdiri menentang Israel ialah Alah tetapi dalam Chronicles I pula mengatakan yang berdiri menentang Israel adalah Syaitan. Di dalam Chronicles I ini juga terdapat beberapa kisah yang menguji kebenaran dan kredibiliti pengarangnya. Terdapat kisah seorang perempuan tua yang menyalakan dua batang lilin, pertamanya kepada St. Michael dan yang keduanya kepada Syaitan. Kisah – kisah seperti ini kerapkali melibatkan syaitan sebagai pelakon sampingan.

2. Masalah perawan dan sunti : Di dalam Isaiah ( 7:14), terdapat nas ( versi Bible AV ) yang berbunyi :

“Dan tetapi Dia akan mengurniakan kepada kamu suatu tanda, Inilah perawan yang akan melahirkan seorang anak yang disebut dengan Emanuel.”

Di dalam Bible RSV pula menyebut dengan kalimah yang berbeza, iaitu kalimah perawan di pakaikan dengan kalimah sunti. Sememangnya kalimah sunti dan perawan mempunyai makna yang berbeza. Merujuk kepada Bible kuno ( Perjanjian Lama ) dalam bahasa asalnya Ibrani, ianya memakaikan kalimah “Bethulah” yang bermaksud “perawan” sedangkan perempuan sunti dalam bahasa Ibrani berbunyi “Almah”. Jelaslah menunjukkan bahawa Bible RSV telah melakukan kesalahan bahasa.

3. Suara yang menyakitkan : Di dalam Exodus (19:10 ):

“Maka berkatalah tuhan kepada Musa, pergilah kamu kepada rakyat itu dan muliakanlah mereka hari ini.”

Di dalam Exodus (19:23 ) :

“Maka berkatalah Musa kepada Tuhan yang kaumnya tidak mampu untuk mendaki Jabal Sina.”

Di dalam Exodus ( 20:1-2 ):

“Kemudian Tuhan bercakap dengan kalam ini dengan berkata ‘Akulah Tuhan kamu’…”

Di dalam Exodus (32:7) :

“Maka berkatalah tuhan kepada Nabi Musa, turunlah kerana kaum kamu telah rosak.”

Di dalam Deuteronomy ( 31:9):

“Dan Musa telah menulis taurat ini dan menyerahkannya kepada seorang anak Levi.”

Di dalam Deuteronomy ( 31:24):

“Dan tatkala Musa selesai menulis kalimat Taurat ini jadilah ia sempurna.”

Dari ayat-ayat yang telah di datangkan di atas, cuba anda perhatikan tulisan yang di hitamkan tebal tersebut. Layakkah anda menyabitkan bahawa “Berkatalah tuhan” memang menunjukkan bahawa Tuhan yang berkata? Sudah tentu tidak keranya sekiranya tuhan yang berkata sudah tentu ianya memakaikan kalimah “Aku berkata”. Begitu juga dengan “Berkata Musa” dan “musa telah menulis”. Mengapa ianya tidak menggunakan “Aku telah berkata” atau “Aku telah menulis”. Jelas ini menunjukkan kepada kita bahawa nas-nas ynag terdapat banyak di dalam Bible seperti ini bukanlah menunjukkan kalam tuhan ataupun kalam nabi. Ia hanya melambangkan suara-suara dan kenyataan yang dating dari penulis-penulis silam yang sehingga hari ini masih kabur siapakah mereka sebenarnya.

4. 50% Terlampau Besar : The Kings I ( 7:26):

“Dan tebalnya Cuma sejengkal manakala ukuran tepiannya seperti ukuran gelas yang di letakkan dengan bunga lilies sedang keluasannya merangkumi 2000 bath.”

Chronicles II ( 4:5) :

“Dan tebalnya Cuma sejengkal manakala ukuran tepiannya seperti ukuran gelas yang diletakkan dengan bunga lilies sedang keluasannya menrangkumi 3000 bath.”

Sesungguhnya pengarang Bible yang kononnya Allah yang Maha Berkuasa lagi Maha Bijaksana ini tidak dapat membezakan jumlah 2000 dan 3000 ini, sudah melampau. Percanggahan di atas sememangnya jelas untuk di pastikan bak jelasnya sinaran matahari yang menyilaukan. Malah tidak ada suatu kuasa aneh pun yang boleh mengatakan 2+2=5 atau bulatan bersamaan dengan empat segi sama. Sudah tentu hukum akal kita tetap mengatakan bahawa masakan boleh 2+2=5, tetapi inilah yang telah berlaku kepada umat Kristian yang begitu angkuh. Mereka yang mengakui bahawa Allah adalah pengarang Bible sudah tentu mengatakan tiada salahnya untuk kita menerima bilangan 2000 bersamaan dengan 3000. Ini sudah melampau!Tidakkah mereka memerhatikan perbezaan yang besar antara kedua bilangan itu iaitu sebanyak 50 %, 3000-2000=1000.

Adakah boleh berlaku kesilapan seperti ini jika di sandarkan kepada Allah?Adakah Bible yang sebegini rupa adalah kitab Allah?Dan adakah Bible yang penuh dengan percanggahan ini merupakan kitab Allah?Tanyalah Hati dan bukakanlah minda... :)

Wednesday, December 22, 2010

Satu Pendedahan Aktivis Kristian | Qalam 'Assya

Satu Pendedahan Aktivis Kristian | Qalam 'Assya

CINTA PERJUANGAN


Sobahul Khair...Semoga di pagi yang hening ini,sama-sama kita menapakkan kesyukuran kepada sang Pencipta kerana masih lagi di beri kesempatan untuk meneruskan lakaran kehidupan kita...Sambil duduk minum di meja office, sambil berfikir betapa diri ini semakin berusia...sungguhpun baru berusia 22 tahun,tapi kehidupan yang bakal di anyam sendiri nanti semakin dekat...Bermonolog sendirian sebentar,mampukah aku menjadi seornag bidadari untuk suami ku nanti...mampukah aku teruskan berjuang sebagai seorang srikandi Islam nanti apabila sudah bergelar isteri..Ya Allah, Kau jodohkan lah aku dan muslimah-muslimah di luar sana, seorang suami yang mencintai kami kerana Allah swt, yang menjadikan kami sayap perjuangan mereka,yang menjadikan cinta kami cinta PERJUANGAN...Ameen Ya Rabb...Sama-samalah kita semua hayati nukilan rasa hati seorang muslimah di dalam suratnya khas untuk sang suami...

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatkanku begitu berani untuk mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah ku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diri ku kepada sesiapa. Apatah lagi meluahkan sesuatu yang hanya ku khususkan buat mu sebelum tiba masanya.

Kehadiran seorang lelaki yang menuntut sesuatu yang ku jaga rapi selama ini semata mata buat mu, itulah hati & cinta ku, membuatkan aku tersedar dari lenaku yang panjang. Aku telah dididik ibu sejak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diri ku kerana Allah telah menetapkannya untuk mu suatu hari nanti. Kata ibu, "Tanggungjawab ibu bapa terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil alih tanggungjawab itu dari kami.", jadi kau telah wujud di dalam diri ku sejak dulu lagi.

Sepanjang umur ku ini, aku menutup pintu hati ku daripada mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu membelakangi mu. Aku menghalang diri ku daripada mengenali mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu mengenali lelaki lain selain mu, apatah lagi memahami mereka. Kerana itulah aku sedaya kudrat yang lemah ini membatasi pergaulan ku dengan bukan mahram ku. Aku lebih bersifat 'perumahan' kerana rumah itu tempat yang terbaik buat seorang wanita.

Aku sering sahaja berasa tidak selamat diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap mereka, tetapi lebih baik aku berjaga-jaga kerana contoh banyak di depan mata. Apabila terpaksa berurusan dgn mereka, akan ku palingkan wajah ku daripada lelaki yang asyik merenung ku atau cuba menegur ku. Aku seboleh-bolehnya melarikan pandangan ku daripada ajnabi kerana pesan Saidatina Aisyah r.a. " Sebaik-baik wanita itu ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang."

Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di mata mu. Apa guna aku menjadi idaman ramai lelaki sedangkan aku hanya boleh menjadi milik mu seorang. Aku tidak berasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan, berasa terhina diperlakukan sebegitu, seolah-olah aku ini barang yang boleh dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mahu menjadi punca kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat ku berikan. Bagaimana akan ku jawab di hadapan Allah kelak, andai disoal. Adakah itu sumbangan ku kepada manusia selama hidup ini di muka bumi?

Kalau aku tidak ingin kau memandang wanita lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandangan ku. Aku harus memperbaiki kelemahan dan menghias peribadi ku kerana itulah yang dituntut Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suami ku, aku juga perlu menjadi wanita yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan wanita yang baik untuk lelaki yang baik?

Tidak ku nafikan sebagai remaja aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diri ku bahawa aku perlu menjaga perasaan itu kerana ia semata-mata untuk mu. Allah telah memuliakan seseorang lelaki yang bakal menjadi suami ku untuk menerima hati dan perasaan ku yang suci. Bukan hati yang menjadi lebihan lelaki yang lain. Lelaki itu berhak mendapat kasih sayang yang tulen, bukan yang telah dibahagi-bahagikan.

Diri ku yang sememangnya lemah ini diuji Allah apabila seorang lelaki secara tidak sengaja mahu berkenalan dengan ku. Aku secara keras menolak, berbagai-bagai dalil ku kemukakan, tetapi dia tidak mahu mengalah. Lelaki itu tidak hanya berhenti di situ, dia sentiasa menghubungi dan menganggu ku. Aku berasa amat tidak tenteram, seolah-olah seluruh kehidupan ku yang ceria selama ini dirampas dari ku.

Aku tertanya-tanya, adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristighfar memohon keampunanNya. Aku juga berdoa', agar Dia melindungi ku daripada sebarang kejahatan. Kehadirannya membuatkan aku sentiasa memikirkan mu. Kau ku rasakan seolah-olah wujud bersama ku. Di mana sahaja ku berada, akal sedar ku membuat perhitungan dengan mu.

Ku tahu, lelaki yang melamar ku bukan diri mu. Malah aku yakin pada gerak hati, 'woman intuition' ku yang mengatakan lelaki itu bukan dirimu. Aku bukanlah gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diri ku ini untuk memilih berlian sedangkan aku hanya sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Namun, aku juga punyai keinginan seperti gadis lain dilamar lelaki yang bakal dinobat sebagai ahli syurga, memimpin ku ke arah tuju yang satu. Tidak perlu kau mempunyai wajah seindah Nabi Yusuf a.s. yang mampu mendebarkan jutaan gadis untuk membuat ku terpikat. Andainya kaulah jodoh ku yang telah tertulis di luh mahfuz, Allah pasti mencampakkan rasa kasih di dalam hati ku, jua hati mu kali pertama, kita berpandangan. Itulah janji Allah.

Akan tetapi selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu janganlah kau zahirkan perasaan itu kepada ku, kerana kau masih belum berhak untuk berbuat begitu. Juga jangan kau lampaui batasan yang telah ditetapkan syara'.

Aku takut perlakuan itu akan memberi impak yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak. Permintaan ku tidak banyak, cukuplah diri mu yang diinfaqkan seluruhnya pada mencari keredhaan Illahi. Aku akan berasa amat bertuah andai dapat menjadi tiang seri atau sandaran perjuangan mu.

Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi, kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juang mu, menghulurkan tangan ku untuk mu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan ku kesat darah dari luka mu dengan tangan ku sendiri. Itu impian ku. Aku pasti berendam air mata darah andainya engkau menyerahkan seluruh cinta mu kepada ku. Bukan itu yang ku impikan. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu. Kerana dengan mencintai Allah, kau akan mencintai ku keranaNya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta insan biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Aku juga tidak ingin dilimpahi kemewahan dunia. Cukuplah dengan kesenangan yang telah diberikan ibu bapa ku dulu. Apa guna menimbun harta untuk kemudahan ku sekiranya harta itu akan membuat kau dan aku lupa tanggungjawab mu. Aku tidak akan sekali-kali bahagia melihat mu begitu. Biarlah kita hidup di bawah jaminan Allah sepenuhnya. Itu lebih bermakna bagi ku

Tuesday, December 21, 2010

Mai g KFC


cashier : assalamualaikum pakcik..

pakcik : walekumsalam..err.err.

cashier : makan sini ka bawa balik?

pakcik : makan kat sana.(tunjuk meja)..patot ramai..pakat duk makan kat sini..

cashier : err..maksud saya..makan di meja dalam kedai ni atau bungkus bawa balik?

pakcik : ooo..habes tu kalau bungkus tak bawa balik.dia terbang balik rumah pakcik seniri ka.bungkus.

cashier : err..ok..pakcik nak set yang mana?

pakcik : yang setsi ada tak??

cashier : err..maksud saya..pakcik bule pilih set set yang sedia ada kat belakang saya ni.(tunjuk).ada yang 2 ketol ayam.ada yang 3 4 ketol..dia sekali dengan ayaq..bla bla bla..

pakcik : pakcik nak beli ayam setengah kati ja.makcik hang nak buat serunding raya esok..

cashier : pakcik..kat sini juai ayam yang dah siap digoreng la..bukan mentah.

pakcik : kalau camtu..beli teloq ayam dah la.depa kalut nak buat kueh tart..aku mana reti nak beli barang kueh camna..haru btoi.

cashier : errr..err..teloq ayam pon takdak..yang ada ayam goreng ja..makan ratah cicah dengan sos camtu ja..

pakcik : hang pilih ja la yang mana pon..ishh..pakcik tak reti nak pilih pilih ni..yang mana pon takpa.

cashier : pakcik ada berapa orang kat umah?

pakcik : pakcik sorang.anak ada 4 orang.makcik hang maseh sorang..

cashier : ok..kalau camtu saya bagi pakcik dinner plate 2 ya..air nak air gas yang mana ka?

pakcik : huuu..pakcik takleh minum ayaq gas ni.satg reja kentut..angin..teh o suam ka kopi tarik takdak ka?

cashier : takdak..takpa saya bagi milo ais kat pakcik.ada nak tambah wedges ka?

pakcik : huu?natang apa tu?

cashier : kentang goreng.senang creta..cucur ubi.

pakcik : ha bule la..bagi cucur ubi seringgit cucur pisang seringgit..campur..kerak boh lebih..

cashier : err...ok ok..(segan layan)

cashier : semua sekali RM 34.50..

pakcik : tu dia aih..mahal gila..ayam berapa ketoi?(buka plastik tengok)..6 ketoi ja sampai 30 lebih..p market bule beli ayam 3 ekor.tak mai dah.(buka wallet bayaq)

cashier : err err..terima kaseh pakcik..datang la lagi..

pakcik : tak kelapaq mai dah...

~sekian sahaja lawak di tengahari ini~
~thanks to kak kesimah yang foward msg ni kat emel td~

Over burdern vs less burdern


Masyarakat pada setiap era adalah refleksi kepada keperibadian kumpulan yang memimpin manusia dalam tempoh tersebut, melebihi refleksi undang-undang yang digubal bagi menyusun kehidupan dalam aspek-aspek politik, ekonomi dan kemasyarakatan. Fenomena ini disebabkan oleh dua perkara:

1. Kefahaman, akhlak, dan tabiat memberi kesan-kesan spritual yang lebih mendalam daripada arahan yang dipaksa agar dilaksanankan melalui kekuatan seperti penguatkuasaan undang-undang. Ia juga menanamkan pengertian tauladan yang tidak boleh digarap oleh kekuasaan.

2. Falsafah, kesusasteraan, dialog dan hujah fuqaha’ mengetuk pasak akal, perasaan dan roh, lalu meninggalkannya dalam pendirian menerima atau menolak. Ketegasan yang kaku tidak pernah berupaya untuk menakluk hati, dan juga tidak ada tempat untuk rasa kasih dan cita.

Dari sini dapat diketahui bahawa seutuh-utuh undang-undang atau syariat ialah undang-undang atau syariat yang disokong dibelakangnya oleh kepercayaan pemimpin yang melaksanakannya. Kerana helah, putar belit atau pencabulan adalah pendekatan yang digunakan oleh pemimpin ketika mana ia tidak mendapat sokongan.

Oleh kerana itu tidak berlaku, Islam tanpa muslimin atau iman tanpa mukminin. Kehidupan Islam tidak akan terbina oleh nas syarak semata-mata, tetapi tiang-tiang Islam ditegakkan oleh kepimpinan daripada kalangan orang-orang yang beriman yang mempunyai kesan yang sepadu, dari kalangan tokoh pengurusan, politikus, ekonomis, industri, fuqaha’, hakim-hakim, sasterawan dan intelektual. Yang mengetuai mereka ialah seorang lelaki yang mengumpul semua kelebihan dan memiliki kepekaan yang syumul.

Tidak ada peluang bagi undang-undang Islam untuk melakukan perubahan, tanpa ada memiliki hati yang tersengat dan menganggap perlaksanaan undang-undang Islam satu ibadat. Kefahaman ini bukanlah suatu yang baru. Tetapi ia adalah konsep lama yang telah diperjelaskan oleh para fuqaha’ salaf. Kerana mereka memahami bahawa para wali Allah yang menolong dan membantu agama-Nya terdapat di kalangan seluruh golongan umat Muhammad (s.a.w.), selagi mereka tidak tergolong daripada kalangan orang yang melakukan bid’ah dan kefasikan yang nyata. Jadi mereka terdapat di kalangan ahli al- Quran dan ahli ilmu. Mereka terdapat di kalangan ahli jihad dan peperangan. Mereka juga terdapat dari kalangan para peniaga, ahli pertukangan dan peladang.

Ketika Imam Ahmad bin Hanbal melihat dengan pandangan hatinya, beliau melihat berlaku penyisihan kepada orang yang thiqah (adil) sedangkan golongan yang tidak disenangi, ditabalkan. Memberi kedudukan kepada ahli bid’ah dan penyerahan tugas kepada orang yang tidak layak, beliau berkata: “Pada hari ini, jika kamu melihat sesuatu yang lurus betul, maka kamu hendaklah merasa hairan dan takjub kepadanya.”

Kehairanan ini ada rasional kebenarannya . Apabila hawa nafsu telah mengatasi iman dalam recommendation yang dilakukan terhadap seseorang untuk sesuatu jawatan sehingga seseorang dipuji; “alangkah berakalnya dia” , “alangkah pintarnya dia” dan “alangkah penyabarnya dia” , sedangkan di dalam hatinya tiada keimanan sekali pun sebesar biji sawi. Sehingga terjadi orang-orang zalim dilantik memegang kementerian dan berada di pusat kuasa, serta orang-orang jahil memimpin dan mengetuai majlis-majlis ilmu. Sehingga para ahli sejarah bersepakat bahawa punca segala fenomena kelemahan umat Islam adalah pada kecacatan sifat para perlaksana.

Tragedi keruntuhan Daulah Abbasiyyah tidak berlaku melainkan sebagai natijah semulajadi daripada keadaan penyelewengan yang telah mencapai kemuncaknya. Tiada siapa yang dapat memberikan peringatan dan amaran sebagaimana peringatan dan amaran yang telah diberikan oleh tragedi tersebut. Walaupun demikian, tragedi tersebut tetap menutup pintu hati orang-orang yang terselamat daripada keganasan Tatar untuk mengambil iktibar, seperti muslimin di Syam dan di Mesir. Oleh sebab itulah Syam dan Mesir menyaksikan berbagai-bagai jenis kelemahan dan kekurangan yang amat memeritkan.

Ibnu al-Qayyim telah mengucapkan satu ungkapan yang bersejarah. Ia menggambarkan keadaan yang berlaku pada masa itu. Beliau menyimpulkan bahawa punca kebatilan yang dilakukan golongan batil adalah kerana tipu daya syaitan yang merupakan musuh manusia dan selaras dengan analisis Islam terhadap pertarungan yang berlaku di antara kebaikan dan keburukan, serta bersesuaian dengan akidah Islam.

Beliau menyebut bagaimana syaitan menemui satu kumpulan pengikutnya. “Lalu syaitan itu membentuk daripada mereka satu kumpulan (hizb) yang menyokongnya dan berwala’kan kepadanya dengan membelakangi Tuhan mereka yang sebenar (Allah). Mereka telah menjadi musuh kepada Tuhan mereka yang sebenar bersama dengan syaitan yang memangpun sudah menjadi musuh kepada Tuhannya. Mereka menyeru kepada kemurkaan-Nya. Mencacat cederakan rububiyyah, uluhiyyah dan keesaan-Nya. Mereka mencela dan mendustakan-Nya. Mereka memfitnah dan menyusahkan para wali- Nya dengan berbagai-bagai jenis kesusahan. Mereka berusaha untuk menghapuskan para wali-Nya daripada kewujudan ini. Mereka juga berusaha keras untuk mendirikan satu negara buat mereka.”

Apa yang menarik di dalam petikan di atas ialah beberapa perkataan dan istilah yang digunakan oleh Ibn al-Qayyim, seolah-olah beliau menyifatkan tabiat pertarungan yang sedang berlaku di antara gerakan-gerakan Islam dengan kem jahiliyyah. Beliau menyebut perkataan kumpulan (hizb), fitnah, kesusahan, penghapusan dan penegakan negara batil. Perkataan-perkataan ini menawan keprihatinan anda, agar anda memberikan perhatian atau tertarik kepada persamaan bentuk peperangan dan pertarungan yang sedang anda hadapi, sebagaimana yang telah dihadapi oleh generasi Ibn al-Qayyim dan sebagaimana yang telah dialami oleh kumpulan yang bersama dengan Imam Ahmad ibnu Hanbal (r.a.)

Pertarungan yang kita lihat, bukanlah suatu yang baru. Ia adalah pelampauan, tetapi dengan nama-nama yang baru.Pertarungan di antara beberapa kumpulan yang saling bercakaran,tetapi apabila untuk menentang agama, mereka bersatu. Pertarungan yang berlaku hari ini adalah pertarungan politik kepartian yang tersusun bagi mendirikan negara jahiliyyah. Mereka sebenarnya telah mendirikannya. Pertarungan mereka berterusan untuk mengekalkan kewujudan negara tersebut, untuk mengukuhkannya dan mendidik generasi baru di atas kekufuran. Hakikatnya ia bukanlah kerosakan akhlak, kejahatan dan kegilaan yang hanya boleh ditangani dengan nasihat(ceramah) para pendakwah sahaja. Dalam keadaan ini, golongan yang mempunyai ghirah (semangat) Islam dan akidah keimanan di setiap tempat hendaklah saling tolong menolong, menyusun tenaga dan strategi, menyempurnakan kekurangan tarbawi dan memperbanyakkan bilangan, di dalam proses melakukan ‘penyelamatan’ melalui praktis jihad politik yang tersusun untuk menegakkan negara Islam yang dipimpin oleh para du’at yang haraki.

Setiap muslim dituntut untuk memberikan sedikit impak dan turut serta membawa kebaikan di dalam proses ‘penyelamatan’ ini berdasarkan kemampuannya. Tiada makna kehidupan seseorang yang berpendirian negatif. Dia hanya mendapat kenikmatan di dunia ini, dengan makan, minum dan wanita, sedang dia tidak berusaha untuk memperlihatkan pendiriannya terhadap ahli fikir di sekitarnya. Para politikus di kiri kanannya juga sedang bertarung; ada yang baik dan ada yang jahat, sedang dia hanya menjadi penonton sahaja. Sikap negatif, suka mengasingkan diri dan hanya menjadi penonton ini, adalah ungkapan singkat berupa sindiran yang tidak disukai oleh Abdul Rahim bin al-Ikhwah al-Shaibani, seorang penyair dan ahli tafsir. Beliau menganggapnya sebagai kematian. Di sisinya, seseorang manusia dan pedang, jika tidak memberikan sebarang kesan atau impak, walaupun hidup ia adalah mati, walaupun ia dihunuskan, ia adalah bersarung.

Al-Rafie pergi lebih jauh. Beliau melihat tiada sebarang alasan bagi kewujudan seseorang yang berpendirian negatif. Beliau memberi amaran kepada anda tentang keperluan bersikap jelas dan terang. Kerana jika anda tidak menambah sesuatu (kesan atau impak) kepada dunia ini, maka anda adalah barang lebihan kepada dunia ini.

Inilah keadaan orang yang disengat hatinya ketika melihat kesejukan ummat Islam. Sengatan itu melupakannya daripada mengingati lafaz-lafaz yang lembut. Hilang dari ingatannya bahawa anda tidak mampu mendengar ungkapan yang berterus terang, lalu dia berkeras terhadap anda sedangkan anda tidak berdaya menanggungnya!Hati sengaja di keraskan, mata sengaja di butakan, telinga sengaja di pekakkan.Kebenaran terserlah di depan, di sisihkan ke tepi dan meluru pantas ke arah kemewahan.Itulah hakikat kita pada masa kini yg bukannya lagi menjadi satu refleksi kepada ummat yang akan datang tapi kita sudah terefleksi dengan politik yang memodalkan kita dengan kebendaan sehingga kita lupa akan amanah kita yang dimeterai sejak di rahim ibu kita lagi.Bilamana kita berjuang untuk menegakkan pimpinan Islam di negara ini, ia menjadi satu perkara yang ganjil dan janggal..Sememangnya kita sudah semakin hampir ke akhir zaman kerana Islam itu sudah tampak ganjil di mata ummatnya sendiri...Astaghfirullah...Jom,sama-sama kita fikirkan adakah kita ini "over burdern" ataupun "less burdern" kepada dunia ini...Tanyalah hati dan bukakanlah minda...Allah Yubarik Fikum...

Monday, December 20, 2010

Nukilan buat sang suami..


Pernikahan atau Perkahwinan
Menyingkap tabir rahsia ...
Isteri yang kamu nikahi
Tidaklah semulia Khadijah
Tidaklah setaqwa Aisyah
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah ...

Pernikahan atau Perkahwinan,
Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya
Isteri adalah murid, Kamu mursyid nya
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ...
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya ...

Pernikahan atau Perkahwinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan ridho
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana
Justru kamu akan tersentak dari alpa
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh ...

MENCARI CINTA SEJATI


CINTA takkan cair di musim panas...
Takkan beku di musim dingin...
Takkan luluh di musim gugur...
Namun akan sentiasa berbunga seperti di musim semi...
Jalan menuju cinta itu tidak selamanya lurus...
Ada tikungan yang bernama KEGAGALAN...
Lingkaran yang bernama KEBINGUNGAN...
Tanjakan yang bernama GODAAN...
Lampu Merah yang bernama KEJANGGALAN...
Lampu Kuning yang bernama PERDEBATAN..
Kadang bisa juga mengalami episod yang bernama PERSELINGKUHAN...
Tetapi bila kita memiliki serapan yang bernama KESABARAN...
maka akan dapat INSURAN yang bernama IMAN...
Asalkan kita mengemudi dengan modal KEPERCAYAAN...
mudah-mudahan akan sampai ketujuan yang bernama CINTA SEJATI...